THE WORLD SITUATION

where are events taking us?
'1000 people dead!' 'New war situation'. 'Flood kills hundreds!' It is difficult to watch TV news, or read a newspaper, without seeing sadness everywhere.
Where is this world going? As we come to the end of the twentieth century, many are looking back over the last 100 years. What do we see? More wars than can be counted. In the biggest, the 2nd World War, it has been estimated that, including events leading to it, and indirect deaths, a hundred million people died. Right now, there are 30 serious wars in progress. Expenditure on armaments and defense around the world in 1995 was $800 billion, of which $15.4 billion was by poor developing countries!
General Lebed, Russian security chief, speaking in Moscow in September 96, estimated that 90,000 people have died in the war in Chechnya.
AIDS
Many countries struggle with pollution. The burning of fossil fuels is causing world temperatures to rise, which may have terrible effects on some countries. AIDS is sweeping many parts of the world. Maybe it does not affect your country much. But in one country recently (we are not allowed to say which one) an AIDS worker has told us privately that a test on one particular high school class gave 98% HIV infection rate!
Maybe the old slave trade has been almost closed. But the new slave trade is the sex industry. There are estimated to be 10 million children involved in sex industry around the world! The UN estimates that one million children enter child prostitution every year. The picture is shocking.
SEX FOR SALE
"Prostitution and trafficking of women and children is the third largest income-earner globally. The only two bigger are drug trafficking and arms sales." (source: Jonathan Nambu, 'Samaritana Bulletin' 1996)
40,000 of the 100,000 prostitutes in Bangkok are 14 or younger. In Sri Lanka, researchers believe there are at least 10,000 boy prostitutes, receiving as little as one dollar per day.
Although some illnesses have been beaten, others have found new resistance. Malaria kills 3 million children a year. New types of tuberculosis are resistant to drugs, and difficult to treat.
FAMILY BREAKUP
In Europe, nearly half of all marriages end in divorce. Many children never have the love of two parents. We abort at least 40 million babies a year, worldwide.
The twentieth century has been the century of the refugee. 100 million people have been forced to move from their homes by war, famine, hatred.
But does the world stop to think what is wrong? Some people and governments try to make changes. But these changes have been compared to "moving the deckchairs on the 'Titanic".
(The 'Titanic' was the famous passenger ship which hit an iceberg in April 1912, sinking with 1517 people drowned.)
Where is the world going?
What do you think?

Kaum Terpelajar Dan Lokomotif Perubahan ( Sebuah Tinjuan Terhadap Peran Mahasiswa Dewasa Ini)


Beberapa saat yang lalu, tokoh Soe Hok Gie mulai hangat di perbincangkan serta telah menjadi sebuah diskursusu di kalangan remaja Indonesia. Memang betul, Soe Hok Gie merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pergerakan mahasiswa tahun 1960 an. Seorang aktivis yang selau menyuarakan perlawanan terhadap tindakan pemerintah yang tidak memihak kepada rakyat, melakukan aksi demonstrasi di jalan ? jalan sebagai sebuah bentuk perlawanan beliau terhadap kebijakan pemerintah di zamannya, sayang Gie terperangkap gas beracun di sebuah puncak pegununghan dalam perjalanan alam yang menyebabkan beliau mati muda.

Sebetulnya ada satu tokoh lagi yang menjadi simbol pergerakan mahasiswa dalam melawan segla macam bentuk penindasan kebijakan pemerintah pada tahun 60 an beliau adalah Ahmad Wahid, seorang Madura yang selalu melakukan perenungan diri terhadap realitas yang ada dan melakukan kritik terhadap realitas dassein yang bertentangan dengan dassolen. Sayang beliau juga mati muda. Yang akhirnya perjuangan kedua aktivis tersebut terhenti di tengah jalan dan belum menemukan ujung dari sebuah bentuk perlawanan. Ketika diibaratkan kedua tokoh ini bagaikan dua ?mata keeping logam yang saling melengkapi?. kedua tokoh tersebut merupakan sebagian kecil dari sebuah bentuk peran mahasiswa/kaum terpelajar melawan realitas yang bertentangan dengan idealnya. Tetapi pada hari ini mulut yang menyuarakan kebenaran dan keberpihakan kepada rakyat hilang bagaikan di telan bumi seiring dengan pengaruh globalisasi dan makin timbulnya sifat induvidualistis manusia dalam berinteraksi, sehingga masyarakat bersifat apatis terhadap perubahan sosial yang terjadi

Sosok Gie dan Ahmad Wahid kedua aktivis muda ini dapat di jadikan sebagai inspirasi untuk melawan segala macam bentuk penindasan dan tidak keberpihakan birokrasi kepada rakyat. Hal ini terbukti dengan munculnya gelombang perlawanan kaum terpelajar pada tahun 1998, terhadap barbagai macam bentuk tindakan pemerintahan yang otoriter, represif, sentralistis. yang dari gelombang perlawanan tersebut adalah tumbangnya pemerintahan Orde Baru yang di pimpin Soeharto. Mahasiswa menunjukkan teringnya bahwa mereka mampu menjadi garda depan sebagai ?agnet social of change?. Dan menjadi orang ? orang yang berpihak kepada rakyat, atas segala macam ketidakberpihakan pemerintah.

Terlepas dari masalah gelombang perlawanan kaum terpelajar pada tahun1998 tersebut, mari songsong hari esok dengan secercah cahaya, dengan berkaca pada realitas yang ada pada hari ini. Mengutip bahasnya Soe Hok Gie ?the day is tomorrow, the tomorrow of the sruggle for a better life?. Tuntutan modernitas dengan pengaruh globalisasinya menyebabkan banyak dari kaum terpelajar terspesifik kepada mahasiswa tidak mengetahui esensi dan peran utama dari mahasiswa itu sendiri, hari ini bukti empirik yang ada membuktikan bahwa mahasiswa serasa makin kehilangan ghirah/semangat berjuang untuk melawan penindasan yang di lakukan oleh pemerintah, yang tidak berpihak kepada rakyat dan mahasiswa lebih cenderung bersifat apatis dalam melihat fenomena kehidupan sosial bangsa Indonesia khusunya, yang menjadi pertanyaan adalah apakah mahasiswa kehilangan ghirrah untuk melakukan perlawanan atau malahahan tidak memiliki kapasitas intelektual dan basic untuk melakukan perlawanan tersebut????

Disorientasi gerak mahasiswa?

Bukti empirik dan riil di lapangan menyebutkan pada hari ini jumlah mahasiswa yang cendrung bersikap apatis dan hedonis yang selalu mengikuti perkembangan zaman dengan segenap perubahan global, lebih banyak daripada mahasiswa yang mau berdiskusi dan senantiasa menyuarakan hak ? hak dasar rakyat. Memang dilematika gerak dan langkah mahasiswa tersebut tak dapat kita salahkan sepenuhnya kepada mahasiswa itu sendiri, tetapi banyak element penting yang terkait mengapa hal ini bisa terjadi dan mengalami degradasi.

Kecendrungan seperti itu tidak dapat kita elakkan, karena tuntutan zaman dengan segenap modernitasnya yang menyebabkan mahasiswa dan kaum terpelajar lainnya bertindak halnya orang yang berglamor ria dan cendrung bersikap hedon. Untuk itu perlu di lakukan sebuah usaha dari mahasiswa itu sendiri, untuk merubah pola dan tingkah laku diri mereka sendiri dan cobalah melihat realitas bangsa ini yang acap kali mengalami degradasi nilai di segala bidang. Jangan kita larut akan kehidupan globalisasi yang takkan ada hentinya, tetapi perlu sebuah upaya kontemplasi dan memahami kembali peran awal kaum terpelajar dalam dinamika kehidupan bangsa Indonesia, kita bisa melihat contoh dari sosok Soe Hok Gie dan Ahmad Wahid dalam melakukan tindakan yang menentang setiap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat kecil dan selalu menyuarakan hak ? hak rakyat. Kalau kita terinspirasi oleh gebrakan sosial yang di lakukan oleh kedua tokoh tersebut dan melakukannya dalam sebuah bentuk rill action dengan selalu memperjuangkan hak ? hak rakyat, maka bukan tidak mustahil akan muncul sebuah frame publik yang berbunyi ?manusia baru abad 20?. Sekarang kembali pada diri anda, apakah ingin menjadi agen sosial untuk perubahan atau memilih apatis dalam bersikap sebagai sebuah konsekuensi?????

Education system in the USA



Pemimpin dunia di pendidikan internasional

Pendidikan sekolah menengah atas di Amerika Serikat

  • Berlangsung dari grade 9 sampai 12, biasanya untuk siswa berumur 14/15 tahun sampai 17/18 tahun.
  • Setelah berhasil lulus dari grade 12, siswa diberikan ijasah sekolah menengah atas.
  • Siswa yang belum menerima ijasah sekolah menengah atas dapat mengambil ujian Pengembangan Pendidikan Umum (GED), yang merupakan sertifikasi kemampuan akademik untuk tingkat sekolah menengah atas.

Pendidikan setelah sekolah menengah atas di Amerika Serikat

Siswa harus mempunyai ijasah sekolah menengah atas atau GED supaya dapat masuk di sekolah atau universitas Amerika untuk belajar di tingkat S1. Siswa dapat mengejar program 4 tahun di gelar S1, atau program 2 tahun di gelar associate.

Gelar associate
Gelar associate bisa merupakan program transfer, sama persis dengan dua tahun pertama di gelar S1, atau program terminal dimana mempersiapkan siswa untuk karir tertentu.

  • Gelar 2 tahun di community college atau sekolah swasta.
  • Jenis gelar: Associate of Arts (AA) atau Associate of Science (AS).
  • Siswa dapat melanjutkan pendidikan dengan berpindah ke sekolah atau universitas yang berdurasi 4 tahun.

Community college, dapat berupa publik atau swasta, merupakan institusi yang berdasarkan community, dan juga dikenal sebagai county college, junior college, technical college atau city college.

Gelar S1
Gelar S1 di Amerika Serikat sangat fleksibel dimana siswa dapat memilih beragam program.

  • Gelar dengan durasi 4 tahun di mata pelajaran tertentu di college atau universitas.
  • Sebagai bagian dari proses penerimaan, kebanyakan universitas menilai nilai SAT atau ACT siswa, dengan kriteria lainnya.
  • Biasanya gelar S1 dibagi atas 2 tahap: pertama - fokus kepada program foundation, dimana dapat berupa beberapa mata pelajaran utama seperti matematika, bahasa Inggris, sastra, ilmu pengetahuan dan ilmu sosial. Kedua- konsentrasi di mata pelajaran yang dipilih oleh siswa, yang dikenal sebagai jurusan.
  • Jenis gelar S1: Bachelor of Arts (BA), Bachelor of Science (BS) dan lainnya.
  • Gelar diberikan setelah menyelesaikan beberapa jumlah kredit (1 program biasanya mempunyai 3 atau 4 kredit) dan persyaratan utama.

College atau universitas di Amerika Serikat dapat berupa pemerintah atau publik; college pemerintah disubsidi oleh pemerintah sedangkan college swasta dibiayai oleh swasta dan biasanya lebih kecil. Perbedaan antara college dan universitas adalah college biasanya lebih kecil dan menawarkan hanya gelar S1, sedangkan universitas juga menawarkan gelar graduate.

Persiapkan masuk ke universitas dan college melalui program TOEFL dan bahasa Inggris untuk Akademik di Kaplan Aspect agar mendapatkan nilai yang baik dalam ujian TOEFL anda! Untuk akses langsung ke salah satu gelar S1 di Northeastern University silahkan bergabung di program jalur S1 kami. Dengan persyaratan penerimaan yang lebih mudah, dapatkan kredit dan surat penerimaan sementara. Program ini memberikan garansi seperti yang kamu inginkan.

Gelar Graduate di Amerika Serikat

Siswa yang telah mempunyai gelar S1 dapat melanjutkan pendidikan mereka ke gelar S2 atau S3 yang juga dikenal dengan PhD. Program Graduate di Amerika Serikat lebih terfokus dan berat dibandingkan program S1, dan siswa mengetahui elemen dasar di bidang yang dipelajari.

Gelar S2
Di program gelar S2 yang dapat berupa akademik atau profesional, siswa memperoleh pengetahuan dan pelatihan tambahan di mata pelajaran tertentu. Program gelar S2 tersedia di bidang yang beragam.

  • Program S2 biasanya berlangsung selama 2 tahun di bidang tertentu.
  • Gelar S2 akademik termasuk: Master of Arts (MA) dan Master of Science (MS).
  • Gelar S2 profesional: Master of Business Administration (MBA), Master of Education (MeD), Master of Social Work (MSW) dan lainnya.
  • Sebagai bagian dari proses penerimaan, kebanyakan program graduate programs menilai nilai GRE dari siswa, bersama kriteria lainnya.
  • Sebagai bagian dari proses penerimaan, program MBA menilai GMAT dari siswa, bersama kriteria lainnya.

Gelar di Hukum dan Kedokteran hanya ditawarkan di tingkat graduate di Amerika Serikat, dan siswa harus sudah menyelesaikan gelar S1sebelum mendaftar ke program ini.

Gelar Hukum
Program Hukum mengajarkan kemampuan praktikal kepada mereka yang ingin menjadi pengacara. Gelar A J.D. dibutuhkan untuk penerimaan di seluruh negara bagian Amerika Serikat.

  • Gelar Hukum adalah program 3 tahun di universitas. .
  • Sebagai bagian dari proses penerimaan, universitas menilai nilai Ujian Masuk Sekolah Hukum (LSAT) dari siswa, bersama kriteria lainnya.
  • Setelah berhasil lulus dari gelar Hukum, siswa diberikan sertifikat Juris Doctor (J.D.).

Kedokteran

  • Program kedokteran mempunyai durasi minimum 4 tahun di universitas.
  • Sebagai bagian dari proses penerimaan, universitas menilai nilai Ujian Masuk Sekolah Kedokteran (MCAT) dari siswa, bersama kriteria lainnya.
  • Setelah berhasil lulus dari program ini, siswa dianugerahkan Doctor of Medicine (MD) atau Doctor of Osteopathic Medicine (DO).

Jika ini merupakan ambisi anda untuk mendapatkan gelar graduate dari universitas atau college yang terkenal di Amerika Serikat, anda harus mengambil GMAT atau GRE. Di Kaplan Aspect, kami berpengalaman dalam mempersiapkan siswa internasional untuk ujian yang menantang ini, dengan menggunakan bahan-bahan pengajaran terbaik dan kurikulum unik yang dikembangkan oleh Kaplan, ahli ujian persiapan.

Untuk akses langsung ke gelar S2 yang beragam di Northeastern University, silahkan bergabung dengan program jalur S2 di Northeastern. Dengan persyaratan penerimaan yang lebih mudah, dapatkan kredit dan surat penerimaan sementara. Program ini memberikan garansi seperti yang kamu inginkan.

Gelar S3
Program S3 meliputi proses belajar di kelas lanjutan, seminar, menulis skripsi, melatih siswa menjadi sarjana riset yang mengajar disiplin ilmu tertentu di college atau universitas.

  • Minimum durasi untuk program ini adalah 3 tahun.
  • Sebagai bagian dari proses penerimaan, ujian GRE dibutuhkan bagi kebanyakan program graduate.
  • Setelah berhasil lulus dari program ini, siswa dianugerahkan Doctor of Philosophy (PhD).

Siswa internasional

Siswa internasional harus menyelesaikan Ujian Bahasa Inggris sebagai bahasa Asing (TOEFL) sebelum mendaftar ke college dan universitas Amerika Serikat. Ujian selama 4 jam ini memberikan komite penerimaan untuk menilai kemampuan siswa dalam menggunakan dan mengerti bahasa Inggris standar Amerika di tingkat college. TOEFL dilaksanakan di seluruh dunia dan tersedia dalam format basis internet atau basis manual dengan 4 bagian: Membaca, Menulis, Mendengar dan Berbicara. Kebanyakan college dan universitas hanya mempertimbangkan nilai terakhir dan nilai TOEFL hanya berlaku hanya sampai 2 tahun.

Sebagai siswa internasional, anda harus mempunyai nilai TOEFL yang baik untuk masuk ke universitas dan college di Amerika Serikat. Program TOEFL dan bahasa Inggris untuk Akademik di Kaplan Aspect dirancang untuk membantu anda dalam meraih nilai yang tinggi dan berdasarkan dari bahan-bahan mengajar dan kurikulum terbaik yang dikembangkan oleh Kaplan, pemimpin persiapan ujian di dunia.

Jika tujuan anda untuk mendapatkan gelar dari salah satu universitas Amerika Serikat, Jasa Penempatan Universitas (UPS) Kaplan Aspect akan membantu anda. Siswa yang menggunakan jasa ini akan diuntungkan dari luasnya jaringan kami dengan mitra institusi dan pengalaman membimbing siswa selama bertahun-tahun melalui proses penerimaan.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan email UPS.USA@kaplanaspect.com
atau mengunjungi pendidikan Amerika Serikat
Departemen Pendidikan Amerika Serikat
atau Departemen Penerangan Pendiikan Amerika Serikat

Mimpi/Cita-Cita Adalah Kunci Masa Depan Hidup Kita Sebagai Bahan Bakar Menuju Sukses


Banyak orang yang mengganggap mimpi atau impian itu sama dengan khayalan atau angan-angan tetapi sebenarnya serupa tapi tak sama. Mimpi atau impian itu lebih ke arah sesuatu yang dapat digapai sedangkan khayalan atau lamunan itu lebih ke arah keinginan yang tidak dapat direalisasikan.

Memang kalau tidur itu kita suka mimpi dari mulai yang aneh sampai yang ajaib, namun di sini mimpi dalam arti cita-cita beda dengan mimpi dalam tidur kita. Justru mimpi pada tidur dianggap sama seperti khayalan dan angan-angan.

Dari kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup kita akan membuat kita semangat dan bekerja keras untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia.

Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.

Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan seterunya.

Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi.

Tapi jangan lupa dengan cita-cita setelah kita mati nanti yaitu masuk surga. Masuk surga pun harus kita perjuangkan selama kita hidup di dunia karena hidup kita pada dasarnya adalah untuk ibadah dan merupakan ujian Tuhan kepada kita. Kita mati tidak membawa apa-apa selain amal ibadah kita.

Hidup akan berguna jika kita lebih banyak memberi dan sedikit menerima. Banyak berbuat kebaikan dan melawan kejahatan jauh lebih membanggakan daripada hidup jadi penjahat dan mengejar kenikmatan dunia / hedonisme. Manusia tidak akan puas dengan harta, oleh karena itu hiduplah sederhana dan banyak memberi. Dengan begitu kelak di akhirat kita bisa tersenyum bangga atas kemenangan kita selama hidup di dunia.

POTENSI + AKSI = PRESTASI

"We are born to be a Success!" Kita semua dilahirkan untuk sukses dan dikondisikan untuk gagal agar kita memahami apa itu sebuah kesuksesan. Sebab kesuksesan dan kegagalan itu ibarat dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Yang satu melengkapi yang lain.

Kita semua -tanpa terkecuali- diciptakan dari bahan berkualitas dan terpilih yakni sebuah sel sperma yang telah begitu luar biasa berhasil mengalahkan jutaan sel sperma lainnya yang kemudian membuahi sel ovum dan jadilah Kita! Kita telah menang di alam rahim maka janganlah menjadi pecundang di alam dunia ini!

"Since we are born to be a Winner" Sebab kita dilahirkan untuk menjadi Pemenang. Pemenang terhadap diri kita sendiri, Pemenang terhadap masa depan kita dan utamanya Pemenang di hari ini. Oleh karenanya mari kita sikapi hidup sebagai mana seorang jawara dan pemenang memandang dan menyikapi hidup. Hiduplah hanya untuk hari ini. Lakukan yang terbaik di hari ini. Jadilah putra sang hari yang tidak sedih memikirkan hari kemarin dan tidak galau lagi gundah memikirkan masa depan.

Mari lejitkan potensi DAHSYAT dan JENIUS LUAR BIASA yang ada dalam diri dengan selalu berpikir positif, kreatif, solutif, inovatif dan optimis menatap masa depan. Ingat optimisme adalah ruh keberhasilan!

Ingat selalu rumusan --> POTENSI + AKSI = PRESTASI

Mari mulai detik ini, menit ini, jam ini, dan hari ini kita berikrar, berjanji dan berkomitmen untuk selalu yakin lagi optimis dan menyikapi hidup dengan sikap sang Pemenang! Sesulit dan segetir apapun hidup yang kita jalani kinh yakinilah bahwa hidup yang Sang Realitas Absolut (Tuhan) berikan itu adalah anugerah supaya kita bisa tampil sebagai pemenang dan jawara sejati yang mensukseskan dirinya sendiri dan orang lain sehingga hidup kita tidaklah sia - sia!

Bagaimana menurut anda?

ORANG MUDA BELUM BOLEH BICARA, ORANG LOKAL BELUM BOLEH BERJAYA

Pernahkah anda mendengar atau melihat sebuah spot iklan berbunyi ”YANG MUDA BELUM BOLEH BICARA”. Apa yang ada di fikiran kita ketika pertama kali melihat iklan tersebut? Di sana digambarkan seorang lelaki tua sedang memainkan peranan seorang lelaki muda ketika bekerja. Versi TV, seorang lelaki muda mesti menyamar menjadi lelaki tua agar diterima presentasinya. Kondisi ini mungkin saja kerap menimpa sebagian angkatan kerja di Indonesia. Senioritas masih menjadi momok, dimana seorang anak kemarin sore mesti setor hormat kepada seniornya jika mau karirnya lebih sukses. Tidak semua memang, tetapi mungkin ada saja. Namun, yang lebih membahayakan adalah jika ada spot iklan berbunyi ”YANG LOKAL BEUM BOLEH BERJAYA”.

Tahukan anda bahwa Menteri Kesehatan RI Dr. Siti Fadhilah Supari tengah khawatir akan banyaknya mahasiswa kedokteran asing yang bersekolah di Indonesia, sedangkan perbandingan dengan mahasiswa kedokteran di Universitas – Universitas negeri kita adalah 30 – 70 untuk mahasiswa lokal?


Berapakah seorang finance manager asal eropa di gaji di Indonesia? Jawabannya, 5x lipat dari gaji standar finance manager lokal. Berapakah seorang guru bahasa inggris asal eropa (native) digaji per sesinya? Jawabannya adalah lima kali lipat standar guru bahasa inggris lokal. Meski secara kualitas, tenaga lokal tidak bisa diremehkan, sudah terlanjur tercipta sebuah citra kalau tenaga kerja barat memiliki kualitas lebih dari tenaga lokal.

Kualitas yang dimaksud tentu berupa kinerja. Uniknya, bahasa inggris yang biasanya menjadi kendala, tiba – tiba dilupakan. Lebih dari itu, image perusahaan akan segera naik dengan menghire pekerja berkulit bule. Sebenarnya, titik kemampuan itu tertuju pada satu bidang yaitu: kemampuan komunikasi yang baik dengan bahasa asing. Siapa yang menjamin bahwa para pekerja asing itu lebih baik dari pekerja lokal? Buktikan saja, seorang siswa bahasa inggris akan sangat tertarik mengikuti kelas, ketika pengajarnya adalah seorang ”native speaker”. Padahal, persoalan mengajar bukan pada masalah native atau tidak nativenya. Mengajar adalah interaksi pengajar dan siswa dalam sebuah kesepahaman. Apa iya, semua orang bule bisa memiliki kemampuan mengajar bahasa inggris yang bagus? Apa iya seorang indonesia ”pasti” mampu mengajarkan bahasa indonesia secara layak sesuai target? Tapi lihatlah, berapa perusahaan indonesia harus membayar gaji mereka?


Kita, saya, anda dan semua bisa membuat ini semua terjadi: pekerja lokal sama nilainya bahkan lebih tinggi dari pekerja asing. Bagaimana caranya? Apa yang bisa dikerjakan para pekerja expat, harus mampu kita kerjakan. Dealing dengan pangsa pasar luar, surat menyurat dengan bahasa inggris, diplomsi dan loby dalam bahasa inggris dan seterusnya. Jangan pernah menyerah kalah dengan kemalasan dan kemiskina jika kita ingin menang. Lihatlah bagaimana china secara fantastis membuat lompatan. Semua didapat dengan kerja keras.

Kaum muda dan kaum tua wacanakan ’perebutan’ kekuasaan. Masing-masing benar sendiri. Sumpah Pemuda menjadi kehilangan makna.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-80 yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2008, dijadikan momentum oleh para politisi yang masih berusia muda untuk mencoba mengukuhkan eksistensi dalam jagat perpolitikan nasional. Kaum muda rata-rata memiliki sikap senada, mereka sudah saatnya memimpin bangsa. Bahkan satu dua orang di antara mereka berani mendeklarasikan diri sebagai calon presiden alternatif pada Pilpres 2009.

Keberanian demikian sangat membanggakan. Tetapi sayang tetap saja keinginan itu masih kurang bergema di kelompok kaum tua. Sebab menjadi pimpinan nasional di era modern tidak mudah. Dibutuhkan lebih dari keberanian.

Pemuda Indonesia tahun 1928 berani melakonkan gerakan memerdekakan Indonesia. Pemuda jaman sekarang lantas meniru tetapi hanya modal beraninya saja. Padahal ada hal lain yang juga turut menentukan, yakni popularitas. Dan untuk mendongkrak popular itu dibutuhkan uang besar.